Menu Baca

Selasa, 08 April 2014

Ekspresi Sebuah Harap


Berkata Umar bin Khathab ra dalam atsarnya : Tidak ada pemberian yang lebih baik kepada seseorang setelah pemberian Iman kecuali wanita yang shalehah.
 
Ungkapan ini memotivasi bagi para lelaki baik yang beriman maupun yang pura-pura beriman. Pasalnya tidak dapat dipungkiri lagi kehadiran perempuan memberikan ketentraman bagi para lelaki, terlebih mereka yang berahlak mulia lagi shalihah.

Bisa dilihat bagaimana cara perempuan memberikan pelayanan kepada orang-orang yang dicintainya, bagaimana cara mereka berpartner mengasuh anak-anak sejak dalam kandungan, mendidik dan membesarkannya. Sampai masa tua keridloan seorang perempuan selalu menjadi harapan bagi para anak lelaki. Hal ini tentu tidak lepas dari fitrah perempuan, fitrah pula bagi lelaki atas ketertarikannya. Demikianlah Allah ciptakan makhluqnya dengan berpasang-pasangan guna keseimbangan alam.

Maka tidak heran jika Nabi Adam kesepian saat di surga. Tempat yang penuh kenikmatan namun masih resah tanpa kehadiran seorang teman. Akhirnya Allah ciptakan seorang Hawa untuk ketentraman Adam di alam yang penuh kenikmatan itu.

Pernah menjadi bahan candaan saat mempelajari pilsafat dulu, dalam sebuah ayat alqur’an diterangkan bahwa hal yang paling nikmat dalam surga adalah ketika melihat wujud Allah –

"Pada hari itu ada wajah-wajah yang berseri-seri, karena mereka melihat kepada Rabb mereka." (Al-Qiyamah: 22-23) 

Terlepas wujud yang terindra atau wujud kebenarannya. Jika itu terjadi maka tetap ada yang kurang jika tidak terdapat perempuan, sebagaimana yang dialami Adam dahulu. Hehehe,.  Aku pun tetap memohon ampunan kepada Allah jika candaan tersebut mengandung dosa.

Begitupun aku, tentu tidak berbeda dengan lelaki beriman lainnya. Perempuan shalihah selalu menjadi dambaan lelaki, terlepas apa yang menjadi orientasinya. Masing-masing lelaki mempunyai alasan tersendiri. Termasuk misionaris, mereka juga mendabakan perempuan shalihah untuk dikelabuhi. Awalnya berpura-puran menjadi mu’alaf kemudian minta dibimbingnya. Setelah itu pura-pura mengagumi, sampai kemudian perempuan itu terperangkap. Akhirnya menikah.

Dalam ajaran islam perempuan dituntut penuh berbakti kepada suaminya. Ketaatan seorang anak perempuan kepada orang tuanya berpindah ke suami. Bahkan rasul pernah menyatakan dalam haditsnya yang diriwayatkan imam Ahmad

Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain (sesama makhluk) niscaya aku perintahkan seorang istri untuk sujud kepada suaminya.…(HR. Ahmad)

Artinya dalam hal ini saya hendak mengatakan bahwa setiap perempuan itu dambaan para lelaki terlebih mereka yang berahlak mulia lagi shalihah.

Seperti video diatas, terlihat aku tengah melukis seorang perempuan berpose, berjilbab, di tangan kirinya memegang sekuntum bunga mawar, di jari manisnya mengenakan cincin. Secara indrawi, lelaki mana yang tidak terpesona? Hanya yang tidak normal yang tidak terpesona mungkin. Ini merupakan sebuah ekspresiku dalam mendambakan wanita shalihah yang menjadi pendamping hidupku.

Sebetulnya aku tidak banyak kata dalam mendambakanya, aku terlalu pemalu untuk berkata-kata tentang perempuan, sekalipun saat sendiri. Sekalipun hanya Tuhan yang tahu. Karena semuanya sudah ditetapkan dalam lauhilmahfudz, aku mau berjodoh dengan siapa. Aku hanya sibuk memeperbaiki diri, menjalani apa yang menjadi tugasku sebagai pemuda saat ini. Agar di kemudian hari, siapapun yang menjadi jodohku, aku sudah mempersiapkan diri menerimanya dengan baik.

Walau demikian aku tetap mendambakan keriteria pilihanku sendiri, tentunya yang ideal menurut syariat islam, yaitu Taqwa pada Allah. Dalam taqwa tersebut melahirkan sifat-sifat diantaranya :

Shalihah lagi menarik

-      Menyenangkan hatiku serta keluargaku

-      Sehat lahir bathin

-      Subur

-      Masih single lagi suci

-      Cerdas

-      Memiliki hapalan Al-Qur’an (minimal satu Juz)

-      Sama-sama berjuang di jalan Allah

-      Yang mencintaiku karena Allah

Untuk berjuang bersama di jalan Allah dan melahirkan generasi islam yang militan dengan didikannya sesuai ajaran islam. Bersama-sama menjadi guru bagi anak-anak. Kelebihannya biar menjadi bekal dalam berjuang di jalan Allah, kekurangannya menjadi ladang amal ibadah bagiku, untuk aku sempurnakan.